Menurut pejabat Gedung Putih yang namanya dirahasiakan pada media di Amerika Serikat, tidak ada indikasi yang menunjukan ada data milik Gedung Putih yang berhasil dicuri pelaku aksi serangan itu.
Sebelumnya, pada Minggu (30/9) lalu, situs yang dikelola kelompok konservatif AS, Washington Free Beacon mengatakan, serangan terhadap sistem jaringan komputer Gedung Putih dilakukan peretas atau hacker asal China.
Dalam aksinya menurut situs tersebut para peretas berhasil menembus sistem jaringan komputer kantor militer di Gedung Putih.
Namun sejauh ini pejabat Gedung Putih tidak mengatakan bahwa aksi serangan itu terkait dengan peretas dari China, mereka hanya menggambarkan serangan dilakukan dengan cara yang lazim disebut sebagai spear-phishing.
Spear-phishing adalah bentuk umum peretasan di mana seorang peretas akan mengirim email ke suatu sasaran yang disertai tautan di dalamnya.
Biasanya jika penerima membuka tautan di dalam email maka perangkat lunak yang berada dalam tautan itu akan menyusup ke dalam sistem komputer penerima.
Pejabat Kementerian Pertahanan AS yang menangani urusan keamanan jaringan mengatakan, pemerintah negara itu belakangan mulai menkhawatirkan aksi serangan yang dilakukan sejumlah peretas asal China. [Miao Miao / Beijing] Sumber: Suaramerdeka.com
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com