Agustus lalu, China Labor Watch melaporkan pabrik pemasok Samsung di China mempekerjakan anak-anak di bawah 16 tahun. Pabrik tersebut membuat ponsel dan DVD player untuk Samsung.
Menindak-lanjuti laporan tersebut, Samsung segera mengaudit 105 pemasok yang meliputi lebih dari 65 ribu karyawan. Hasilnya, Samsung mengatakan tidak menemukan pekerja di bawah umur.
Namun seperti dilansir E&T dan dikutip Tionghoanews, Selasa (27/11/2012), diakui perusahaan asal Korea Selatan ini, investigasi yang dilakukan menemukan sejumlah praktik tidak memadai di pabrik-pabrik tersebut.
Perlakuan tersebut antara lain, jam bekerja yang melebihi ketentuan regulasi setempat, manajemen perusahaan pemasok yang memegang salinan kontrak si pekerja dan diberlakukannya sistem denda untuk keterlambatan atau absen.
"Samsung menaruh perhatian serius mengenai kondisi bekerja di China. Ketika masalah ini diketahui, kami segera mengambil langkah untuk memperbaikinya," demikian pernyataan Samsung.
Saat ini Samsung berupaya menerapkan aturan baru untuk menghalau tindak kekerasan terhadap buruh di pabrik-pabrik tersebut. Samsung meminta kepada para pemasok untuk mengadopsi aturan tersebut secepatnya.
Kepada para pemasok yang diketahui masih membangkang, Samsung mengancam akan memutus kontrak kerjasama mereka. Samsung juga meninjau 144 pemasok lain di China. Diperkirakan peninjauan akan selesai akhir tahun ini. [Zhang Li Li / Beijing] Sumber: E&T