Gigi sensitif kerap membuat penderitanya mengernyit sakit/pilu bila mengkonsumsi makanan atau minuman dingin maupun panas, bahkan yang rasanya terlalu manis atau masam. Diperkirakan, 3 dari 4 orang di seluruh dunia mengalami kondisi gigi sensitif.
Walau penderitanya cukup banyak, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan masalah ini. Saat ini memang sudah ada banyak pasta gigi maupun permen karet yang diciptakan untuk membantu mengurangi rasa sakit akibat gigi sensitif, namun belum ada yang benar-benar bisa mengeliminasinya.
Terkini, sekelompok peneliti dari University of Hong Kong dan Anhui Medical University di China mengklaim telah menemukan cara alami untuk mengurangi kesensitivitasan gigi.
Menurut American Dental Association, kesensitivitasan gigi bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti menyikat gigi terlalu agresif, gigi berlubang, dan penyakit gusi. Gejala akan muncul ketika lapisan terluar, enamel, dan lapisan lunak terdalam, dentin, terkikis, membuat saraf yang sensitif merasakan sakit terekspos.
Karenanya, menurut para peneliti asal China tadi, solusi terbaiknya adalah untuk membangun kembali enamel dan dentin di saat bersamaan. Untuk itu, para peneliti mencoba menggunakan teknik perekat seperti yang ada di kerang saat menempel pada benda tertentu.
Menurut teori para peneliti ini, campuran perekat ini bisa mengikat mineral dengan dentin cukup lama hingga mengeras dan menutup lubang-lubang kecil yang mengekspos saraf.
Di laboratorium, para peneliti mencoba melumuri gigi manusia yang enamel dan dentinnya rusak dengan cairan yang mengandung zat perekat dan mineral buatan itu. Sebagian gigi hanya dilumuri mineral. Dikonklusikan, bila gigi diberikan pertama, maka akan terbentuk enamel dan dentin. Bila hanya dilumuri mineral, hanya membentuk dentin.
Disimpulkan para peneliti, teknik ini mungkin cukup universal dan sederhana, tetapi hal ini bisa jadi bab baru dalam upaya melawan gigi sensitif. [Erlina Goh / Jakarta]