Ye Shiwen, yang baru berusia 16 tahun, meraih dua medali emas dan mencetak rekor baru dunia di Olimpide London.
Prestasi perenang China tersebut membuat pelatih renang Amerika Serikat menduga Ye Shiwen mungkin berbuat curang dengan menggunakan obat terlarang untuk meningkatkan kemampuannya.
Namun dalam wawancara dengan BBC, Ye Shiwen menegaskan dia tidak menggunakan doping dan dugaan tersebut membuatnya sedih.
"Tetapi saya benar-benar sedih setelah mendengar apa yang dikatakan pelatih itu, karena saya pikir saya benar-benar telah berlatih keras dan berusaha sekeras mungkin. Saya bertanya-tanya mengapa orang masih mempertanyakan saya seperti itu," kata Ye Shiwen.
* Berenang sejak taman kanak
Menurutnya, meskipun kecurigaan membuatnya sedih hal tersebut tidak sampai mengganggu pikirannya hingga berlarut-larut.
"Sebenarnya, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada mereka. Semakin mereka meragukan saya, semakin kuat saya ingin membuktikan diri dengan hasil yang saya capai. Jadi mereka membuat saya berenang lebih cepat," tutur perenang putri China itu.
Dia menepis tudingan bahwa doping masih menjadi masalah bagi tim China menyusul sejumlah skandal doping yang melibatkan tim nasional negara itu pada tahun 1990-an.
Perenang muda tersebut mulai didorong berenang ketika bersekolah di taman kanak-kanak setelah diketahui dia mempunyai bahu lebar, tangan, dan kaki besar. [Louis Koh / Beijing] Sumber: BBC