Pekerjaan rumah (PR) dari sekolah saat liburan membuat 2 pelajar di China frustasi hingga nekat bunuh diri. Mereka menghabisi hidupnya karena gagal menyelesaikan tugas sekolah.
2 Pelajar nahas itu, yakni siswa 15 tahun di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu dan siswa 13 tahun di kota yang sama. Murid pertama bunuh diri karena tidak mampu merampungkan tugas liburan 3 harinya, pada Kamis 2 Mei, kemarin.
"Dia gagal menyelesaikan PR untuk tugas liburan 3 harinya," demikian dilangsir Sabtu (4/5/2013).
Murid kedua yang berusia 13 tahun itu ditemukan tewas gantung diri 2 jam setelah batas waktu penyerahan tugas. "Pelajar itu harusnya bangun jam 4 pagi untuk mengumpulkan tugas. Tapi 2 jam kemudian, ia ditemukan gantung diri," sebut China Daily.
Sebelum menggantung diri, pelajar nahas itu sempat menulis surat kepada orang tuanya. "Maafkan aku. Aku berharap Papa, Mama membawakan bunga lily kesukaaanku ke makamku."
* Beban Pendidikan Yang Tinggi
Baru-baru ini, China menaikkan standar pendidikan demi meningkatkan kualitas anak bangsanya. Negeri Tirai Bambu itu memberlakukan lama belajar di kelas rata-rata 8,6 jam, agar siswa bisa menyerap pelajaran semaksimal mungkin. Serta lulus ujian dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Kebijakan ini tidak lain untuk memberantas tingkat buta huruf yang masih tinggi. PBB menyebutkan saat ini tingkat melek huruf anak sudah mencapai 99 persen, berkat standar tinggi pendidikan China itu.
"Nilai tes sangat penting untuk evaluasi ke jenjang selanjutnya," kata Wakil Kurikulum Nasional China, Xiong Bingqi.
Namun hal ini diprotes keras sejumlah orangtua, karena terlalu memberatkan murid. Hingga muncul kasus bunuh diri. (Ahuat / Tanjung Pinang)
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id