Dilansir laman CNTV, Rabu 1 Mei 2013, hari buruh internasional di China sudah sejak lama dijadikan sebagai hari libur nasional. Bahkan pemerintah memberikan kesempatan bagi warganya untuk berlibur sejak tanggal 29 April kemarin.
Waktu libur selama tiga hari itu kemudian dimanfaatkan oleh warga China untuk mengunjungi beberapa tempat wisata yang terletak di luar kota, seperti kota Wuzhen di provinsi Zhejiang dan kota Datong di provinsi Shanxi.
Wuzhen telah dikenal publik akan keindahan pemandangan alamnya. Di sini tidak terdapat gedung-gedung pencakar langit seperti yang ada di kota besar. "Ini benar-benar mengingatkan saya akan masa kecil dulu. Tidak ada bangunan modern, hanya sebuah kota kecil," ujar salah satu wisatawan asal Qingdao.
Untuk menghadapi membludaknya pengunjung selama masa liburan, beberapa pengelola tempat wisata melakukan beberapa langkah penanggulangan. Mereka membuat rute perjalanan baru, peningkatan layanan yang diberikan oleh pegawai dan sistem pemesanan yang dapat dilakukan secara online.
"Saya pernah mengunjungi tempat ini dulu. Namun tempat ini sekarang berbeda. Lingkungannya lebih bagus dan lebih terorganisir. Saya rasa mereka siap untuk menerima turis dalam jumlah yang lebih banyak lagi," ujar seorang turis asal Hangzhou.
Sementara kota Datong menawarkan tempat wisata berupa patung Budha kuno.
* Pemotongan Tarif
Menurut Kementerian Tranportasi China, jumlah warga yang akan melakukan perjalanan meningkat hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk itu mereka telah menyiapkan berbagai langkah penanganan untuk memastikan lalu lintas tetap berjalan lancar.
Salah satunya mereka membebaskan tarif tol sejak hari Senin kemarin hingga Rabu ini. Tujuannya agar tidak terjadi kemacetan di luar pintu tol. Selain itu untuk melayani penumpang yang memilih bepergian menggunakan kereta, pihak kementerian telah menurunkan 308 gerbong tambahan.
Jumlah penumpang kereta selama tiga hari liburan ini, diperkirakan akan mencapai angka 7,4 juta orang. Sementara Bandara Internasional Beijing menyatakan jumlah penumpang yang berangkat menggunakan pesawat mencapai 240 ribu orang per harinya, naik 40 ribu penumpang dibanding hari biasa.
Selain transportasi, pemerintah juga memberlakukan kebijakan penurunan harga tiket masuk di seluruh objek wisata, termasuk penginapan. Menurut Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional ada 1.200 penginapan yang diminta potongan harga selama liburan berlangsung.
Para pengelola langsung merespon permintaan itu dengan menurunkan tarif sebesar 23 persen, sehingga harga tiket yang awalnya senilai 150 Yuan atau Rp 236 ribu menjadi 115 Yuan atau Rp 182 ribu. Penurunan harga ini mendapat sambutan positif dari warga China. [Miao Miao / Beijing]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id