Sistem itu dirancang untuk membiarkan warga diam-diam mengirim sinyal ke polisi jika pelarian dari Korea Utara datang ke rumah mereka dan meminta bantuan, demikian menurut sebuah laporan yang dikutip kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Pemerintah China berencana untuk memperluas sistem alarm diam yang dapat mengirimkan dialog antara pemilik rumah dan pengunjung itu ke daerah lain yang berbatasan dengan Korea Utara.
"Jika Anda menekan tombol merah di dinding, sinyal langsung terhubung ke stasiun polisi," kata Yonhap mengutip seorang sumber yang melihat perangkat itu dalam perjalanan mengunjungi kerabatnya di bagian timur laut Provinsi Jilin baru-baru ini.
Yonhap mengatakan, China telah meningkatkan tindakan keras di daerah perbatasan sejak Korea Selatan mengritik upaya repatriasi atas puluhan pengungsi Korea Utara pada Februari dan bulan ini.
Hampir semua orang yang melarikan diri dari Korea Utara pertama kali melintas ke China, dan mereka terancam repatriasi jika tertangkap. Banyak diantaranya berhasil bersembunyi dan kemudian melakukan perjalanan ke negara-negara Asia Tenggara sebelum terbang ke Korea Selatan.
Seoul telah berulang kali mendesak Beijing untuk memperlakukan pelarian dari Korea Utara sebagai pengungsi dan tidak mengirim mereka kembali, karena mereka terancam menghadapi hukuman berat.
China mengatakan mereka adalah migran ekonomi dan tidak layak memperoleh perlindungan sebagai pengungsi.
Badan pengungsi PBB dan pengawas hak asasi manusia Amnesty International juga telah mendesak Beijing untuk tidak mengirim pengungsi kembali ke Korea Utara. [Louis Koh / Beijing]