Majalah TIME memperkenalkan Lin dengan mengatakan bahwa kisah Jeremy Lin merupakan suatu pendidikan positif yang segar dan menarik bagi setiap anak di seluruh pelosok dunia. Ia telah menjebol mitos tentang seorang pemain penjaga (guard) keturunan etnis Asia sulit bertahan di NBA. Ia juga memberitahukan kepada kita semua bahwa seorang atlet tingkat dunia juga memungkinkan untuk menjadi seorang mahasiswa yang berprestasi.
Keberhasilan Lin (23) bukan diperoleh dalam sekejap. Melalui berbagai pengorbanan, ia telah mencapai keberhasilan. Ia merupakan seorang pekerja keras, serius, dan rendah hati. Ia menjalani pola hidup yang benar dan cara bermain basket yang benar pula.
Kisah Jeremy Lin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Asalkan ada keuletan, disiplin, serta tulus dan jujur, Anda pun akan memiliki kesempatan untuk menciptakan keajaiban bagi diri Anda sendiri.
Pemilihan 100 tokoh dari majalah TIME mula-mula dibuka untuk umum di website. Awalnya Jeremy Lin hanya mengumpulkan 90.000 klik dan berada pada urutan ke-9. Namun, pada daftar terakhir sesuai yang telah dipublikasikan, ia mendapatkan tambahan poin dari redaksi TIME sendiri, alhasil ia menduduki peringkat pertama.
Pemilihan 100 tokoh TIME meliputi 5 kategori, yaitu: tokoh yang namanya meledak (terkenal); tokoh pelopor; tokoh terkemuka; tokoh politik dan tokoh idola. Kali ini adalah pemilihan tahun yang ke-8 yang dilakukan berturut-turut oleh majalah TIME. [Leslie Cheung / Jakarta]