INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 21 April 2012

POPULASI BABI SUNGAI TERANCAM PUNAH DI CHINA

China mengatakan 16 ekor lumba-lumba tak bersirip yang terancam punah ditemukan mati sejak awal tahun ini dan para pakar menyatakan polusi air dan perubahan iklim menggiring species tadi menuju kepunahan.

Lumba-lumba air tawar tersebut -- yang populer dikenal dalam bahasa Mandarin sebagai "babi sungai" -- pada umumnya menghuni Sungai Yangtze di China dan dua danau yang berhubungan dengan sungai itu.

Pihak berwenang China telah menemukan 10 bangkai lumba-lumba di Danau Dongting di propinsi Hunan, China tengah sejak Maret lalu, ujar sebuah pernyataan Kamis oleh pemerintah kota Yueyang yang terletak di pantau danau tadi.

Enam bangkai lumba-lumba lainnya ditemukan di Danau Poyang, propinsi Jiangxi, China timur, sejak awal tahun ini, lapor kantor berita resmi Xinhua, Rabu malam. Xinhua mengutip keterangan para pakar yang memperingatkan bahwa species tadi akan punah dalam waktu beberapa tahun lagi.

* Penyebab

Wang Kexiong, periset dari Institute of Hydrobiology China, menjelaskan polusi air, pelayaran, pengerukan pasir dan penangkapan ikan secara ilegal, mungkin merupakan faktor penyebab kematian lumba-lumba tersebut belakangan ini.

Banyak sungai di China telah terkontaminasi parah oleh limbah beracun dari pabrik-pabrik dan lokasi pertanian -- polusi yang dipersalahkan pada pertumbuhan pesat ekonomi selama lebih tiga dekade dan sangat lemahnya penegakan hukum untuk melindungi lingkungan hidup.

Laporan tadi menyebut perubahan iklim boleh jadi juga sebagai penyebab karena pola-pola cuaca yang kacau telah menyebabkan level air turun dan mempersulit kawanan lumba-lumba mencari makanan.

Berbagai pengujian telah menunjukkan bahwa sebagian dari lumba-lumba itu diyakini mati akibat kelaparan, ungkap laporan tersebut. Pada 2006, China diperkirakan memiliki sisa kawanan lumba-lumba tidak bersirip hanya 1.200 ekor. Pada tahun yang sama, Baiji -- lumba-lumba air tawar juga penghuni Sungai Yangtze -- dinyatakan punah.

Pada awal tahun ini, sebuah survei menemukan hanya 65 ekor "babi sungai" di Danau Dongting dan 300-400 ekor di Danau Poyang, lanjut laporan tadi. Menyusul kematian-kematian tersebut, pemerintah kota Yueyang bertekad untuk menyelidiki penyebabnya sekaligus meningkatkan perlindungan bagi sisa lumba-lumba di Danau Dongting. [Miao Miao / Beijing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA