Dalam rekaman acara tersebut, mobil dikendarai di bagian atas bangunan yang berusia 600 tahun dibangun pada masa dinasti Ming di Nanjing. Potongan rekaman memperlihatkan mobil Ferrari itu menimbulkan kemarahan di komunitas online China. Salah seorang pengguna internet mengatakan tindakan itu merupakan "penghinaan yang kasar" terhadap tradisi dan budaya China.
Peristiwa itu merupakan bagian dari show Ferrari, yaitu meninggalkan jejak bekas ban mobil di tembok. Tetapi sebagian besar kemarahan publik ditujukan kepada pejabat kota yang dilaporkan menyetujui untuk menyewakan bagian atas bangunan kepada perusahaan lokal penjual Ferrari sebesar US$ 12.000 (Rp 110 juta).
Pejabat kota mengatakan bahwa perusahaan mobil itu tidak mendapatkan persetujuan. "Tidak ada usaha ataupun individu yang diizinkan untuk menggunakan benteng kota di Nanjing untuk keperluan komersial," kata Wu Jing dari Biro Peninggalan Budaya Nanjing.
Ferrari membantah bahwa peristiwa itu merupakan bagian dari publisitas, dan menyalahkan seorang staf di perusahaan lokal yang menjual Ferrari di China. "Sayang sekali, seorang karyawan dari perusahaan penjual -bukan karyawan Ferrari- mengendarai mobil seperti yang Anda lihat di video, dengan sangat penyesalan bahwa peristiwa itu menimbulkan bekas ban di monumen kuno.
Selain bekas ban, kerusakan fisik tidak ada di monumen tersebut. Kejadian itu menyebabkan acara untuk memperingati 20 tahun Ferrari memasuki pasar China, dibatalkan. Kata Ferrari sekarang diblok di microblogs China, kemungkinan sebagai bagian dari upaya untuk mencegah adanya kritikan atas tindakan pejabat China. [Miao Miao / Beijing]