Wang Haijian dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Wuhan. Sedangkan 2 orang rekannya, Wang Wei dan Wang Anan masing-masing dijatuhi hukuman 10 tahun dan 6 tahun penjara.
Demikian seperti diberitakan China News Sevice dan dilansir oleh AsiaOne, Senin (14/5/2012).
Ketiganya dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di dekat sebuah bank di Wuhan, pada Desember 2011 lalu. Ledakan tersebut menewaskan 2 orang pejalan kaki yang tengah melintas di dekat lokasi kejadian.
Otoritas setempat menyebutkan, ledakan itu terjadi bersamaan dengan upaya perampokan di sebuah bank dekat lokasi. Namun sayangnya, tidak dijelaskan apakah ketiga pria tersebut juga terlibat dalam perampokan tersebut.
Organisasi HAM, Amnesty Inetrnational mencatat, eksekusi mati yang dilakukan otoritas China terus bertambah dari tahun ke tahun. Hukuman mati di China biasa dilakukan dengan ditembak mati di bagian belakang kepala. Namun beberapa tahun terakhir, otoritas China memberlakukan suntikan mati bagi mereka yang divonis mati.
Sementara itu, serangan bom serupa akhir-akhir ini marak terjadi di wilayah China. Seringkali serangan semacam ini dilakukan secara individual dan oleh orang-orang yang marah dengan proses hukum yang tidak adil, atau karena sengketa bisnis, atau penyebab lainnya.
Pekan lalu, seorang wanita melakukan aksi bom bunuh diri demi memprotes uang kompensasi penghancuran rumahnya di wilayah Provinsi Yunnan. Insiden ini menewaskan 2 orang termasuk si wanita tersebut dan melukai 14 orang lainnya. Kemudian pada tahun 2010 lalu, seorang pria meledakkan sebuah kantor pajak di Provinsi Hunan dan menewaskan 4 orang dan melukai 17 orang lainnya. Pria yang bernama Liu Zhuiheng ini telah dieksekusi mati pada akhir tahun 2011 lalu. [Miao Miao / Beijing]
* Sumber: Google Search Engine