Laman Xinhua Rabu (30/5) mewartakan bahwa keberhasilan mengungkap kejahatan tersebut merupakan bantuan dari netizen, atau lebih dikenal dengan sebutan pengguna internet. Netizen kemudian menyusup ke industri penjualan ginjal itu dan berpura-pura menjadi penjual ginjal.
Maraknya perdagangan ginjal diwilayah tersebut menunjukkan bahwa banyak anak muda putus asa yang tinggal di Kota Kabupaten Jianggan yang rela menjual ginjalnya untuk membayar utang.
Berdasarkan investigasi, para pedagang tersebut diketahui membayar setiap ginjal sekitar 35.000 yuan atau sekitar Rp 51 juta. Sedangkan si pasien penerima donor biasanya harus membayar sebesar 200 ribu hingga 500 ribu yuan, atau sekitar Rp 294 hingga 736 juta untuk setiap ginjal yang dibeli dari pasar gelap tersebut.
Tempat penjualan tersebut juga dilaporkan memiliki hubungan dengan banyak kota di seluruh China. Hingga saat ini pihak kepolisian terus menyelidiki dan melacak tersangka lainnya yang terlibat dalam sindikat penjualan ginjal ilegal itu. [Miao Miao / Beijing]