Pihak berwenang di Yibin, di provinsi Sichuan, mengatakan, langkah mereka untuk memberi nama bandara baru "Wuliangye" sama dengan sebuah mereka minuman keras lokal, akan memiliki dampak positif pada kota dan perusahaan.
Seorang juru bicara pemerintah Yibin mengatakan bahwa Dewan Negara dan kabinet China telah menyetujui keputusan tersebut, sebagaimana dilaporkan surat kabar Global Times, Minggu.
Wuliangye adalah merek terkenal di China. Produk andalannya adalah arak putih yang dibuat dari penyulingan lima biji-bijian, termasuk ketan dan sorgum.
Kelompok usaha ini memiliki lebih dari 40.000 karyawan, menurut situsnya, dan perusahaan berlokasi beberapa kilometer dari bandara Yibin, yang menurut laporan media akan memiliki kapasitas sebesar 800.000 penumpang per tahun pada tahun 2020.
Berbagai pakar seperti dikutip oleh surat kabar mengatakan bahwa pemberian nama bandara dengan merek dagang melanggar baik hukum dan kebiasaan bahwa nama bandara harus mengacu pada lokasi geografis mereka.
Pengguna Internet China memunculkan kontroversi dengan cemoohan. âHa, ha, contoh lain dari kolusi antara pemerintah dan dunia bisnis terbaru," mengejek Wu Yupeng pada microblog Sina Weibo.
Lainnya mengejek dengan mengusulkan mengubah bandara internasional Beijing sebagai "Erguotou Airport", mengacu pada salah satu nama minuman keras China yang terkenal, dan mengubah nama bandara Xian di utara Provinsi Shaanxi sebagai "Bandara Daging Sandwich," mengaitkan dengan sesuatu yang khas di daerah tersebut. [Lu Xiao Feng / Shenzhen]