Kandang pengemis itu berukuran sangat kecil hingga tubuh orang dewasa tidak bisa berdiri di dalamnya. Para pengemis hanya bisa duduk di dalamnya. Saat keluar kandang, para pengemis dilarang kembali datang ke acara festival dan harus segera pergi dari kota tersebut.
"Tahun ini kami memutuskan tidak mengizinkan para pengemis datang mengganggu para pengunjung festival," kata seorang panitia festival yang enggan disebutkan identitasnya seperti dilansir surat kabar The Daily Mail, Kamis (20/9).
Dalam beberapa tahun terakhir, setiap ajang festival di China, terjadi peningkatan jumlah pengemis. Para pengunjung dinilai merasa kian terganggu dengan kehadiran mereka.
Panitia mengaku tak punya pilihan untuk mengusir mereka. "Jadi kami buatkan kandang kurungan supaya para pengunjung juga tetap bisa memberi mereka derma," katanya.
Kandang besi bagi para pengemis, membuat pendukung hak asasi manusia di China menyebut tindakan panitia sebagai pelanggaran.
"Apakah mereka ingin bilang tidak ada orang miskin di wilayah mereka? Pengemis itu butuh pertolongan. Mereka manusia juga," kata pendukung hak asasi manusia.
Seorang pengunjung festival, Lu Cheng, mengaku turut prihatin melihat pengemis dikurung dalam kandang. "Mereka harusnya diperlakukan lebih baik dan dibolehkan menikmati perayaan festival ini," katanya.
Festival tahunan ini digelar untuk merayakan hari suci keagamaan. Ribuan peziarah dari seantero China berdatangan ke festival yang diadakan di salah satu kuil kota Nanchang. [Miao Miao / Beijing]
EMAIL KAMI
Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com