Sebelum tahun 2000, buku pelajaran sejarah China biasanya mengatakan "orang Chosun" telah tinggal di Semenanjung Korea untuk waktu yang lama. Namun, kata itu diubah dan diganti menjadi hanya "manusia".
Dalam referensi soal Perang Korea 1950-1953, buku teks China tidak menyebutkan invasi Korea Utara ke Selatan, tetapi hanya menyebut bahwa pasukan China mengambil bagian dalam "perang yang adil."
Laut Timur juga masih banyak disebut hanya sebagai "Laut Jepang" dalam buku itu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kemarin menyampaikan protes pada Urusan Luar Negeri Komite Unifikasi dan Perdagangan China.
Pada tahun 2004, Seoul dan Beijing mencapai kesepakatan verbal untuk menangani bersama-sama soal distorsi sejarah. Masalah ini timbul karena Chinese Academy of Sciences yang diduga terlibat dalam proyek untuk menunjukkan bahwa kerajaan Korea kuno adalah bagian dari China.
Menurut kantor berita Chosun Ilbo, Beijing sedang dalam proses merevisi buku teks sejarah dan Seoul berencana mendesak untuk membuat perubahan yang diperlukan. [Leslie Cheung / Jakarta] Sumber: Tempo
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com