Seorang bayi perempuan berusia 4 bulan baru-baru ini menjalani operasi untuk menghilangkan ekor sepanjang 6 cm di sebuah rumah sakit di Guangzhou, Guangdong.
Bayi yang tidak disebutkan namanya ini didiagnosis dengan spina bifida di Sun Yat-sen Memorial Hospital, Sun Yat-sen University. Kondisi tersebut membuatnya terlahir dengan ekor tak berambut, tak bertulang, lembut dan berwarna merah muda.
Putri mungil yang lahir Juni lalu ini mengejutkan seluruh keluarga ketika melihat sebuah ekor keluar dari pantatnya. Menurut laporan, bayi ini tidak memiliki riwayat genetik kerabat yang lahir dengan ekor.
"Ekor mungkin terkait dengan penyakit, meskipun tidak ada kasus klinis sebelumnya telah dilaporkan," jelas Deng Xiaogeng, direktur departemen bedah anak dari Sun Yat-sen Memorial Hospital, seperti diberitakan Guangzhou Daily, dilansir Asiaone, Selasa (13/11/2012).
Menurut dokter, sebab lainnya antara lain karena obat-obatan, radiasi atau infeksi virus selama kehamilan.
Spina bifida adalah bagian dari kelompok cacat lahir yang sering disebut cacat tabung saraf. Tabung saraf adalah struktur embrio yang akhirnya berkembang menjadi otak bayi, sumsum tulang belakang dan jaringan yang menyertainya.
Biasanya, tabung saraf terbentuk sejak awal kehamilan dan menutup pada hari ke 28 setelah pembuahan. Bayi yang memiliki spina bifida, sebagian dari tabung sarafnya gagal untuk mengembang atau menutup dengan benar, menyebabkan cacat pada sumsum tulang belakang dan tulang-tulang pada tulang punggung.
Dokter belum dapat memastikan penyebab spina bifida. Spina bifida mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor risiko genetik dan lingkungan, seperti riwayat penyakit keluarga dan kekurangan asam folat.
Ini bukanlah kasus pertama di China. Sebelumnya juga pernah ada bocah yang terlahir dengan ekor sepanjang 5 inci. Seorang pria bernama Chandre Oram dari India, pun menjadi terkenal karena ekor berukuran 33 cm yang tumbuh di bokongnya. [Zhang Li Li / Beijing] Sumber: Asiaone
PESAN DARI ADMIN
Mari kita dukung kiriman artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan ke dalam halaman facebook, twitter & googleplus Anda, serta pastikan Anda juga bisa mengirim artikel berita kegiatan / kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel bermanfaat lainnya ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id