Kantor berita AFP mengutip kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa seorang siswa SMA, Wang Shangkun (18), menderita kegagalan ginjal setelah menjalani pembedahan transplatasi ginjal ilegal pada bulan April tahun lalu.
Wang sebelumnya sudah sepakat menjual satu dari ginjalnya setelah dia berjumpa dengan sindikat melalui media online. Dia kemudian menerima 22.000 yuan atau sekitar Rp 35 juta untuk ginjalnya tadi. Padahal, harga jual ginjal itu bisa sepuluh kali lipat.
Kasus ini kemudian muncul di pengadilan dan sembilan tersangka diajukan pengadilan karena terlibat dalam sindikat perdagangan organ tubuh ini. Mereka semua dinyatakan bersalah walaupun dua dari 9 tersangka akhirnya tidak dihukum karena peran mereka sangat kecil dalam kasus kriminal ini.
He Wei yang mengorganisasi transplatasi ilegal ini dihukum lima tahun penjara. Ahli bedah Song Zhongyu yang melakukan pembedahan dihukum tiga tahun penjara dan masa percobaan lima tahun. Keduanya masing-masing menerima 50.000 yuan untuk aksi mereka ini.
Ibu Wang, Ou Lingchun, saat di pengadilan distrik Beihu di kota Chenzou, Provinsi Hunan, menegaskan, putranya pada dasarnya tidak menjual ginjalnya, terutama karena hanya untuk membeli iPhone dan iPad 2.
"Putra saya telah dibujuk oleh sindikat kriminal perdagangan organ tubuh ini dan dia mungkin takut memegang uang dalam jumlah besar dari penjualan ginjal. Itu sebabnya dia membeli sebuah iPhone dan iPad," ujar Ou, seperti dikutip media lokal.
Para tersangka yang tidak pernah memeriksa berapa usia Wang sebelum pembedahan harus membayar kompensasi lebih dari 1,47 juta yuan kepada keluarga korban. Kasus jual beli organ tubuh di China kini menjadi sebuah rahasia umum.
Otoritas China bulan Agustus lalu menahan 137 orang. Beberapa di antaranya dokter dicurigai terlibat dalam sindikat perdagangan organ tubuh. Jaringan sindikat praktis beroperasi di seluruh China. Permintaan organ tubuh manusia di China cukup besar. [Lu Xiao Feng / Beijing] Sumber: AFP