Mereka memprotes Pemerintah China yang telah merilis selebaran menyebutkan bahasa Tibet tidak relevan. Selain itu, selebaran itu juga mengkritik aksi bakar diri yang kerap terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut siaran Radio Free Asia yang dikutip Associated Press, Selasa (27/11/2012), setidaknya 20 siswa saat ini dirawat di rumah sakit setelah protes yang berubah menjadi bentrokan di Prefektur Hainan, Provinsi Qinhai.
Kemarahan siswa ini ditunjukan dengan membakar selebaran yang dibagi-bagikan di Institut Medis Tsolho. Mereka tidak bisa terima bahwa aksi bakar diri yang kerap dilakukan oleh warga Tibet yang melakukan protes, disebut sebagai tindakan kebodohan.
Sadar akan aksi protes ini, polisi China pun langsung menindak mereka. Tidak jelas apa bentuk tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian kepada para pengunjuk rasa. [Louis Koh / Beijing] Sumber: Associated Press