Lebih dari 100 pengemudi bus asal China di Singapura melakukan mogok kerja, Senin (26/11/2012), dalam sebuah aksi langka di negeri kota itu.
Para pengemudi yang mengeluhkan gaji mereka yang dikelola perusahaan angkutan milik negara SMRT itu menolak naik ke atas kapal feri yang biasa membawa mereka dari penginapan menuju ke pangkalan bus terdekat.
Salah satu pengemudi yang enggan disebutkan namanya mengatakan kejadian ini muncul karena mereka kecewa adanya perbedaan gaji antara pengemudi asal Malaysia dan China.
Para pengemudi China menerima gaji pokok 879 dollar AS atau Rp 8,5 juta per bulan. Sementara para pengemudi asal Malaysia menerima gaji 1.375 dollar AS atau sekitar Rp 13 juta sebulan.
Selain itu, pengemudi asal China juga jarang mendapatkan bonus seperti yang diterima rekannya yang asal Malaysia.
Kementerian Tenaga Kerja Singapura memperingatkan 102 pengemudi yang terlibat dalam pemogokan itu dan menyatakan memperhatikan dengan seirus aksi para pekerja ini.
Sementara itu, Serikat Pekerja Transportasi Nasional menyerukan para pengemudi asal China yang tidak menjadi anggota serikat tetap bekerja seperti biasa.
Setelah melakukan dialog dengan pihak manajemen SMRT, para pengemudi yang mogok kerja ini mengatakan mereka akan kembali bekerja pada Selasa (27/11/2012). Pemogokan para pengemudi bus ini tidak mengakibatkan gangguan karena bertepatan dengan liburan akhir tahun sekolah di Singapura.
Para pengemudi yang mengeluhkan gaji mereka yang dikelola perusahaan angkutan milik negara SMRT itu menolak naik ke atas kapal feri yang biasa membawa mereka dari penginapan menuju ke pangkalan bus terdekat.
Salah satu pengemudi yang enggan disebutkan namanya mengatakan kejadian ini muncul karena mereka kecewa adanya perbedaan gaji antara pengemudi asal Malaysia dan China.
Para pengemudi China menerima gaji pokok 879 dollar AS atau Rp 8,5 juta per bulan. Sementara para pengemudi asal Malaysia menerima gaji 1.375 dollar AS atau sekitar Rp 13 juta sebulan.
Selain itu, pengemudi asal China juga jarang mendapatkan bonus seperti yang diterima rekannya yang asal Malaysia.
Kementerian Tenaga Kerja Singapura memperingatkan 102 pengemudi yang terlibat dalam pemogokan itu dan menyatakan memperhatikan dengan seirus aksi para pekerja ini.
Sementara itu, Serikat Pekerja Transportasi Nasional menyerukan para pengemudi asal China yang tidak menjadi anggota serikat tetap bekerja seperti biasa.
Setelah melakukan dialog dengan pihak manajemen SMRT, para pengemudi yang mogok kerja ini mengatakan mereka akan kembali bekerja pada Selasa (27/11/2012). Pemogokan para pengemudi bus ini tidak mengakibatkan gangguan karena bertepatan dengan liburan akhir tahun sekolah di Singapura.
Selama beberapa tahun belakangan ini, Singapura terpaksa mempekerjakan pengemudi bus asal Malaysia dan China karena minimnya sumber daya manusia di negeri itu. [Lena Koh / Singapore] Sumber: BBC
Berita | Internasional | Budaya | Kehidupan | Kesehatan | Iptek | Kisah
PESAN KHUSUS
Teman-teman juga bisa mengirim berita kegiatan/kejadian yang berhubungan dengan Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel-artikel bermanfaat lainnya ke alamat email ini.
PESAN KHUSUS
Teman-teman juga bisa mengirim berita kegiatan/kejadian yang berhubungan dengan Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel-artikel bermanfaat lainnya ke alamat email ini.