Federasi Pengusaha dan Profesional Perempuan Taiwan, yang diketuai mantan wapres Annette Lu, mengatakan keputusan pemerintah Taiwan ini menunjukkan rasa takut akan kemarahan China yang menganggap Dalai Lama sebagai pemimpin separatis.
"Kami marah karena pemerintah ternyata terlalu khawatir dengan reaksi China. Sangat aneh Taiwan harus mendengarkan China dan menanti persetujuan China sebelum melakukan sesuatu," kata seorang juru bicara Anette Lu.
Federasi ini mengatakan mengundang langsung Dalai Lama untuk datang ke Taiwan. Undangan ini diterima dan Dalai Lama akan hadir dalam konferensi regional yang digelar di Taipei bulan depan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan membenarkan telah melarang Dalai Lama datang ke negeri itu, namun membantah keputusan ini dipengaruhi oleh China.
"Ini bukan waktu yang tepat (untuk kunjungan Dalai Lama)," kata juru bicara Kemenlu Taiwan Steve Hsia tanpa menjelaskan lebih rinci.
Pada 2008 lalu, Dalai Lama pernah mengutarakan keinginannya berkunjung ke Taiwan. Namun, saat itu Pemerintah Taiwan juga mengatakan waktunya belum tepat untuk kunjungan Dalai Lama.
Dalai Lama sempat berkunjung pada 2009 untuk bertemu korban angin topan. Kunjungan itu dikritik China dan memicu pembatalan besar-besaran wisatawan China ke Taiwan.
Kunjungan Dalai Lama ke Taiwan memang mengusik China yang masih menganggap Taiwan adalah bagian dari wilayahnya. Padahal, sejak akhir perang saudara pada 1949, Taiwan sudah memiliki pemerintahan sendiri. [Zhang Li Li / Beijing] Sumber: BBC