INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 07 Desember 2012

KAMPANYE TELANJANG TOLAK KEKERASAN DOMESTIK DI CHINA

Muncul foto-foto yang memperlihatkan perempuan dengan slogan-slogan yang ditulis melintang di dada mereka dengan tinta merah, menyimbolkan darah. Tulisannya: "Bangga menjadi dada-rata; terkutuklah kekerasan domestik", "Jangan lukai dia; cintai tubuhku" dan "Bebaskan gender, hilangkan kekerasan".

Dian Dian, 23 tahun, sarjana sejarah di Universitas China di Hongkong, adalah salah satu dari perempuan yang memasang fotonya secara online karena ia merasa "inilah hal benar untuk dilakukan".

Foto-foto ini bagian dari gerakan online yang sedang berkembang di China yang mendorong hukum anti kekerasan domestik, demikian dilaporkan dari surat kabar Hongkong, South China Morning Post.

Keputusan untuk mempublikasikan foto-foto telanjang ini dibuat oleh perempuan-perempuan secara perorangan dan tidak jadi bagian dari usaha kelompok.

Kebanyakan perempuan ini tidak saling mengenal satu sama lain dan berasal dari berbagai daerah yang berbeda di China, termasuk Hongkong, Shandong, dan Beijing.

Di antara para aktivis adalah Xiong Jing, editor web berusia 24 tahun dengan gelar sarjana di bidang gender studies.

Ia menandatangani petisi online – yang diharapkan mengumpulkan 10.000 tanda tangan – yang akan dikirim ke Kongres National People untuk meminta adanya tindakan.

Xiong juga memposting foto-foto dirinya telanjang secara online untuk menantang kesalahan konsepsi tentang makna korban.

"Foto ini sangat kuat dan sesuatu yang menghantam tabu. Aku berharap ini bisa membuat orang berpikir tentang kekerasan domestik dan tubuh yang telanjang. Aku sering berkata bahwa tubuh ibaratnya medan peperangan. Aku ingin menggunakan pendekatan ini untuk memperlihatkan dukunganku bagi perempuan dan meningkatkan kesadaran tentang kekerasan terhadap perempuan," ujarnya.

Kampanye yang sudah dimulai pada 6 November ini sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 5000 tanda tangan untuk petisi yang meminta lebih banyak transparansi dalam proses legislatif untuk mengizinkan partisipan yang lebih banyak dari orang-orang awam, mekanisme legal untuk memastikan akuntabilitas dan dana bagi organisasi non pemerintah yang membantu perempuan.

Sementara itu, Feng Yuan, kepala China Anti-Domestic Violence Network mengatakan masih akan sekitar dua hingga tiga tahun sebelum Kongres National People memberlakukan hukum itu.

Ia mengatakan bahwa China baru memasuki tahap permulaan menyadari tekanan dalam masalah ini. "Apa yang dilakukan para perempuan ini sangat berani. Mereka mengekspresikan ide bahwa perempuan menguasai tubuh mereka sendiri," kata Feng Yuan. [Louis Koh / Beijing] Sumber: South China Morning Post

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA