Dilansir Dailymail, jembatan unik yang kokoh tersebut dibuat pada masa Dinasti Ming, yaitu sekira 1.000 tahun lalu.
Dilihat dari struktur bangunannya, jembatan tersebut memperlihatkan betapa keahlian tangan-tangan pembuatnya sangat tinggi. Kayu-kayu yang digunakan disatukan dengan teknik luar biasa, seperti sebuah tenunan yang terbuat dari kayu.
Bentuk penyangga jembatan yang melengkung menyatu dengan kedua sisi sungai, sedangkan untuk melindungi penggunanya dari hujan dan panas, terdapat atap yang kokoh di sepanjang jembatan.
Pada kedua sisi jembatan, hutan dengan tanaman yang rimbun masih pula berdiri, dan tidak terganggu oleh tangan-tangan jahil yang merusaknya.
Mungkin faktor-faktor itu pula yang turut membuat jembatan itu jadi awet, karena tidak ada banjir bandang melanda yang disebabkan kerusakan lingkungan.
Struktur jembatan yang menakjubkan ini benar-benar membuktikan bahwa tidak semua tempat di China berubah total oleh tingkat pembangunan yang luar biasa saat ini. Hebatnya lagi, jembatan kayu ini menggantung di antara dua bantaran yang hijau oleh pepohonan di sekelilingnya.
Saat ini, jembatan tua tersebut masih berfungsi baik sebagai bagian dari kehidupan di dua kawasan yang dihubungkannya, yaitu Fujian and Zhejiang. Kedua propinsi ini terletak jauh di kawasan tenggara China.
Lantaran keadaannya tetap terjaga walau telah berusia sangat tua, jembatan kayu tersebut bahkan dimasukkan dalam "state's key cultural relics", atau benda cagar budaya oleh badan PBB, UNESCO.
Sementara itu, jembatan tua lainnya ada di Qiancheng. Jembatan yang terletak di desa Tangkou, Fuzhou, yang masih masuk Propinsi Fujian itu bahkan terbilang lebih tua lagi. Jembatan tersebut dibangun pada masa kejayaan Dinasti Song antara tahun 1127 dan 1279. [Lu Xiao Fen / Beijing]
* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *