China menilai Android yang diciptakan Google terlalu banyak mengontrol pasar smartphone di negeri itu. Kontrol Google melalui Android inilah yang menjadi perhatian besar pemerintah setempat. Memang sudah lama hubungan antara China dan Google kurang harmonis.
"Riset dan pengembangan sistem operasi di negeri kami terlalu bergantung pada Android. Meskipun Android adalah open source, teknologi inti dan road map-nya dikontrol dengan ketat oleh Google," demikian pernyataan Kementerian Industri dan Informasi China.
Google dituding melakukan diskriminasi pada vendor China yang dianaktirikan dalam pengembangan dan sharing kode Android. Google juga dituduh menghalang-halangi pembuatan OS lokal karena dianggap sebagai tiruan Android.
Google sendiri memberikan tanggapannya. Mereka menegaskan bahwa Android adalah platform terbuka yang bisa digunakan siapa saja tanpa diskriminasi apapun.
"Android adalah sebuah platform mobile open source yang tersedia gratis bagi setiap orang. Memungkinkan manufaktur perangkat melakukan kustomisasi dan menawarkan user interface baru, memicu inovasi dan memperbanyak pilihan konsumen," demikian pernyataan Google.
Pasar smartphone China di tahun 2013 ini diprediksi melampau Amerika Serikat dengan market share 33%. Menjadikan negeri Tirai Bambu ini pasar ponsel cerdas terbesar di dunia.
Dikutip Tionghoanews dari eWeek, Rabu (6/5/2013), pada kuartal III 2012 lalu, market share Android di China tercatat mencapai 72,4 %. Sangat dominan dan lebih tinggi dibandingkan OS Symbian ketika dahulu sempat berjaya di China. [Louis Koh / Beijing]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id