Dalam laporan itu, Zhang disorot tengah menggelar pesta mewah. Di atas meja penuh terhidang ikan dari sungai Yangtze yang langka dan anggur impor. "Saya mengaku bersalah. Maafkan saya. Saya akan melakukan apapun untuk meminta maaf," ujarnya, seperti ditulis situs Sina Weibo.
Zhang dipecat pada hari Senin. Ia menjadi korban terbaru dari tekad berhemat dan gerakan anti-korupsi Presiden Xi Jinping. Korupsi dan isu kesenjangan ekonomi yang ekstrem menjadi perhatian utama presiden baru China itu.
Pesta mewah Zhang direkam oleh Jia Hongwei, administrator forum web di Taizhou. Ia secara tak sengaja menemukan momen ketika Zhang menjamu 20 kolega di sebuah pusat hiburan. Tiga meja penuh makanan langka dan mahal ada di hadapan para tamu.
Jia mengatakan, penduduk setempat sering menyaksikan mobil-mobil mewah masuk dan keluar dari tempat itu. Di sini, pesta mewah biasa digelar di ruangan-ruangan khusus yang disediakan. "Dalam setiap perjamuan selalu tersaji abalone dan hidangan mahal lainnya," katanya.
Jia berhenti merekam ketika ia meninggalkan lokasi itu sekitar pukul 20.00. Ia segera mengunggahnya ke laman Sina Weibo, layanan microblogging populer China beberapa menit kemudian. Dengan cepat, videonya menyebar.
Pemerintah pusat kebakaran jenggot ketika rekaman itu beredar. Tim investigasi segera dibentuk, dan diketahui kemudian, pesta menghabiskan biaya melebihi batas pengeluaran untuk jamuan makan resmi yang diperkenankan oleh pemerintah pusat tahun lalu.
Untuk menyegarkan ingatan, Pemerintah komunis China melarang para pejabatnya menerima jamuan makan mewah. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perbaikan citra pejabat China yang dikenal berlagak seperti raja kecil.
Perintah ini datang setelah keluar diktat dari pemerintah pusat soal gaya hidup mewah pejabat dan soal pemberantasan korupsi. Diktat yang dikeluarkan pada 4 Desember 2012 itu berlaku untuk seluruh pejabat pemerintah, termasuk di ibukota Beijing.
Dalam diktat tersebut termaktub delapan poin cara untuk mengubah praktik pejabat sipil dan militer di China. Di antaranya adalah larangan penjamuan prasmanan mewah dan minuman alkohol mahal.
Selain itu, tidak akan ada lagi banner selamat datang, karpet merah, karangan bunga, dan souvenir bagi para pejabat saat mengunjungi daerah tertentu. Mereka juga dilarang tinggal di hotel mewah selama melakukan kunjungan.
Mobil dinas pejabat militer juga dilarang menggunakan sirine saat bertugas. "Komisi militer juga diharuskan mendisiplinkan pasangan, anak-anak, dan anak buah mereka, untuk memastikan tidak menerima suap," tulis Xinhua. [Liana Liau / Surabaya]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id