INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 23 Desember 2011

LAMPU IMPOR DARI CHINA

Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) memproyeksikan penggunaan lampu listrik hemat energi (LHE) yang pemakaiannya selama setahun ini sebanyak 261,25 juta lampu. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi sekitar 300 juta lampu tahun depan.

"Prospeknya cukup bagus, tahun depan konsumsi bisa sampai 300 jutaan," kata Ketua Umum Aperlindo, John Manoppo, di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat (23/12/2011).

Namun sayangnya, lanjut dia, produsen LHE lokal hingga kini belum bisa secara maksimal memanfaatkan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Walaupun kapasitas produksi terpasang dari 11 produsen LHE lokal Indonesia sampai 195 juta lampu per tahun namun, John menjelaskan, lampu lokal hanya bisa menguasai sekitar 20 persen pangsa pasar LHE dalam negeri.

"Setelah perjanjian perdagangan bebas, bea masuk LHE ke dalam negeri nol persen. Ini membuat harga barang impor relatif lebih murah, produk LHE dalam negeri jadi susah bersaing," katanya.

Kondisi yang demikian membuat pasar produk LHE dalam negeri tertekan. Apalagi, dari tahun ke tahun impor LHE cenderung terus naik.

Menurut data Aperlindo, impor LHE yang tahun 2006 sebanyak 56,94 juta unit, naik menjadi 71,78 juta unit pada 2007 dan meningkat lagi menjadi 95,57 juta unit pada 2008. Impor produk tersebut tercatat bertambah tinggi hingga mencapai 135,53 juta unit pada 2009 dan naik lagi menjadi 161,24 juta unit pada 2010.

Pada 2011, impor LHE selama periode Januari-Agustus, saja sudah mencapai 131,42 juta unit. Sebagian besar LHE impor, menurut John, berasal dari China.

"Karena China memang pemasok LHE terbesar di dunia. Sekitar 90 persen pasokan LHE dunia berasal dari China," katanya.

John berharap, pemerintah membantu produsen LHE dalam negeri mengatasi tekanan barang impor dengan melakukan inspeksi sebelum pengapalan serta mengenakan bea masuk tindak pengamanan. Pemerintah, menurut dia, juga harus memastikan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) LHE serta memperketat pengawasan masuknya produk LHE impor di seluruh Indonesia. [Zhang Mei Ling / Jakarta / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA