INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 23 Desember 2011

8 TENTARA AMERIKA DIADILI ATAS KEMATIAN REKANNYA KETURUNAN CHINA

Delapan tentara militer Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Afghanistan diadili atas kematian seorang prajurit AS keturunan Asia-Amerika, Chen. Diduga akibat ejekan dan intimidasi rasis dari delapan tentara tersebut, Chen pun bunuh diri.

Prajurit Danny Chen (19) yang berasal dari New York, ditemukan tewas di sebuah menara pengawas di Kandahar, Afghanistan bagian selatan, pada 3 Oktober lalu. Hasil investigasi militer menyatakan, Chen tewas bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.

Kedelapan tentara yang diadili tersebut, yakni Letnan Satu Daniel J Schwartz, Staf Sersan Blaine G Dugas, Staf Sersan Andrew J Van Bockel, Sersan Adam M Holcomb, Sersan Jeffrey T Hurst, Bintara Thomas P Curtis, Bintara Ryan J Offutt dan Sersan Travis F Carden.

Mereka maupun Chen saat itu merupakan anggota Batalion 3, Resimen Infantri 21, Tim Brigade Tempur Stryker, Divisi Infantri 25 yang bertugas di Afghanistan.

Mereka dijerat beragam tuduhan, mulai dari melalaikan tugas, penyerangan (secara emosional), kelalaian yang berujung pada tewasnya orang lain, dan pembunuhan tak langsung.

Kematian Chen ini menuai protes dari komunitas etnis China di AS. Kamis (15/12) lalu, mereka menggelar demo di jalanan Manhattan demi menuntut pemerintah memperbaiki perlakuan terhadap etnis China, terutama yang bertugas di militer AS.

Mereka juga mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kematian Chen.

Sepupu Chen membacakan surat yang dikirim Chen kepada keluarganya pada Februari silam, saat demo berlangsung. Dalam surat tersebut, Chen menulis perlakuan tentara lain yang sering mengejek dirinya yang keturunan China.

"Setiap orang mengenal saya sebagai Chen. Mereka seringkali bertanya apa saya berasal dari China selama beberapa kali dalam sehari. Mereka kadang-kadang juga memanggil nama saya, Chen, dengan suara kambing tanpa alasan. Orang-orang sering melontarkan lelucon tentang orang China sepanjang waktu. Saya kehabisan lelucon untuk membalas mereka," ucap Chen dalam suratnya seperti dilansir Daily Mail, Kamis (22/12/2011).

Menurut New York Times, pihak militer AS telah mengungkapkan kepada keluarga Chen penyebab anaknya bunuh diri. Menurut militer AS, Chen seringkali menjadi korban pelecehan fisik dan penghinaan etnis oleh para seniornya saat di Afghanistan.

Bahkan pernah suatu waktu, Chen diseret keluar dari ranjang dan di sepanjang lantai karena dia lupa mematikan keran air panas usai mandi. [Wang Lie Fei / Beijing / China / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA