Dia melukis dengan memanfaatkan anggota tubuhnya yang lain seperti mulut dan kedua kakinya. Berkat kegigihannya menjalani dunia seni, pemerintah setempat akhrinya mendirikan sebuah museum bakat bagi orang-orang cacat.
Huang lahir di Tongnan, Chongqing, China.Dia kehilangan kedua tangannya akibat kecelakaan listrik. Sejak usia 12 tahun, dia mulai bertekad melukis dengan mengandalkan kedua kaki dan mulutnya.
Huang berhenti sekolah ketika ia berusia 18 tahun saat ayahnya sekarat dan tak mampu membiayai hidup mereka lagi. Dia mulai mengelilingi sejumlah kota dengan menampilkan kebolehannya melukis di pinggir jalan.
Karya-karyanya menggugah sejumlah pengamat dan akhirnya diundang untuk dipamerkan di pusat kebudayaan China. Tahun 1999, Huang bertemu dengan seorang wanita yang menaruh hati padanya di Provinsi Sichuan. Gadis Hu Guohui itu akhirnya dinikahi Huang setahun berikutnya.
Museum Huang kini memiliki sejumlah pelukis cacat yang berbakat dengan hasil karya mereka kerap dipamerkan di berbagai even seni internasional. [Lu Xiao Feng / Shenzhen]