Sang ayah yang bernama Dennis Chan tiba di Amerika Serikat bersama keluarga pada tahun 1970-an setelah menghabiskan waktu di kamp pengungsian. Dennis kemudian bisa mengumpulkan cukup banyak uang untuk membuka sebuah restoran China.
Priscilla kecil banyak diasuh oleh neneknya karena sang ibu, Yvonne, juga sibuk bekerja. Sejak kecil, Priscila sudah tampak sebagai anak pandai. Gurunya pun terkejut karena pada usia 13 tahun, dia sudah bertekad masuk ke Harvard University yang sangat bergengsi.
"Dia dibesarkan oleh neneknya yang tidak bisa bahasa Inggris. Sang nenek sangat terhormat dan punya pengaruh besar dalam hidup Priscilla. Orang tuanya bekerja 18 jam per hari di restoran," kata Peter Swanson, mantan guru Priscilla.
"Priscilla bekerja begitu keras dalam pelajaran dan lulus di peringkat tertinggi. Dia kemudian memberiku voucher makan gratis di restoran keluarganya sebagai hadiah," tambah Peter yang Tionghoanews kutip dari DailyMail, Senin (28/5/2012).
Peter mengungkap Priscilla melakukan apapun yang dibutuhkan untuk masuk ke Harvard. Dan akhirnya, ia memang berhasil diterima menjadi mahasiswa salah satu universitas terbaik di dunia itu.
Dilaporkan, keluarga Priscilla berasal dari kota Xuzhou di propinsi Chandong, China. Mereka pertama kali pindah ke Hong Kong sebelum ke Amerika Serikat. Ayahnya dulu tinggal di Vietnam. Mereka disebutkan berstatus sebagai pengungsi, namun tidak dijelaskan apa alasannya.
Priscilla sendiri lahir di Amerika Serikat. Nasib mempertemukannya dengan Zuckerberg semasa kuliah dan akhirnya mereka bersatu menjadi suami istri setelah sembilan tahun pacaran. [Louis Koh / Beijing]