Ilmu pengobatan China sejak lampau memang dikenal canggih. Kali ini, para ilmuwan barat tengah menyelidiki obat anti mabuk alkohol yang telah digunakan di Negeri Tirai sejak 500 tahun lalu.
Para peneliti berharap obat mabuk kuno tersebut bisa diekstrasi dalam bentuk pil untuk membantu pecandu alkohol dan mencegah sakit kepala.
Senyawa, DHM, yang bekerja dengan menghentikan alkohol mengakses reseptor di otak, diekstrak dari pohon kismis oriental telah membuktikan keampuhannya sebagai penangkal alkohol dalam serangkaian percobaan pada tikus.
Seperti dikutip dari ABC.net.au hari ini (13/01) para peneliti di Universitas Kalifornia menyuntik tikus dengan dosis alkohol yang setara jika manusia menenggak 15 sampai 20 bir dalam waktu dua jam.
"Ketika tikus sedang mabuk mereka berperilaku seperti manusia, hanya seperti itu!" ujar Kepala tim peneliti Jing Liang sembari terkekeh melihat tikus yang canggung.
Kemudian peneliti memberikan tikus dengan DHM, hasilnya hanya dalam tempo lima menit si tikus kembali normal. Sementara tikus yang tanpa obat, harus tidur selama lebih dari satu jam untuk kembali normal
Liang berharap kehadiran DHM juga mengurangi keinginan untuk minum alkohol sehingga obat ini bisa mengobati alkoholisme pada manusia. Tak heran hasil uji klinis tentang efek DHM pada otak manusia akan dimulai segera. [Teo Ai Ping / Jakarta]
Para peneliti berharap obat mabuk kuno tersebut bisa diekstrasi dalam bentuk pil untuk membantu pecandu alkohol dan mencegah sakit kepala.
Senyawa, DHM, yang bekerja dengan menghentikan alkohol mengakses reseptor di otak, diekstrak dari pohon kismis oriental telah membuktikan keampuhannya sebagai penangkal alkohol dalam serangkaian percobaan pada tikus.
Seperti dikutip dari ABC.net.au hari ini (13/01) para peneliti di Universitas Kalifornia menyuntik tikus dengan dosis alkohol yang setara jika manusia menenggak 15 sampai 20 bir dalam waktu dua jam.
"Ketika tikus sedang mabuk mereka berperilaku seperti manusia, hanya seperti itu!" ujar Kepala tim peneliti Jing Liang sembari terkekeh melihat tikus yang canggung.
Kemudian peneliti memberikan tikus dengan DHM, hasilnya hanya dalam tempo lima menit si tikus kembali normal. Sementara tikus yang tanpa obat, harus tidur selama lebih dari satu jam untuk kembali normal
Liang berharap kehadiran DHM juga mengurangi keinginan untuk minum alkohol sehingga obat ini bisa mengobati alkoholisme pada manusia. Tak heran hasil uji klinis tentang efek DHM pada otak manusia akan dimulai segera. [Teo Ai Ping / Jakarta]