Ratusan ribu orang berkumpul di Taipei dan kota-kota besar lainnya menyambut Ma dan Tsai, yang bersaing ketat sebagaimana diperlihatkan lewat jajak pendapat Sabtu.
"Saya dapat informasi paling akhir bahwa 200.000 orang ikut kampanye," kata Ma dari partai Kuomintang kepada para pendukungnya di salah satu sudut Taipei.
Para pendukungnya mengibarkan bendera-bendera dan meneriakkan slogan-slogan.
Ma mencalonkan diri untuk menjadi presiden kedua kali dan masa bakti terakhir selama empat tahun. Ia berusaha menyakinkan pemilih bahwa kebijakannya mendorong hubungan dengan China baik bagi ekonomi Taiwan.
Kampanye itu merupakan sisi lain dari Taiwan yang telah menerapkan demokrasi sekitar satu generasi. Para pendukung Ma datang dengan berbagai atribut. Banyak yang membawa kucing dan anjing peliharaan mereka dan lainnya membawa boneka-boneka mirip Ma.
Sekelompok pekerja dari satu perusahaan transportasi mengenakan T-shirt dengan logo perusahaan mereka, mencerminkan popularitas Ma di kalangan usaha-usaha yang beroperasi di China.
Sementara itu Tsai dari Partai Progresif Demokratik (DPP) anti- China konsentrasi di bagian selatan Taiwan, tempat keprihatinan terhadap China Daratan bisa membantunya menjadi presiden wanita pertama di pulau itu. [Angelina Lim / Medan]