INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 19 Februari 2012

ADUH ! BAWANG PUTIH ASAL CHINA BANJIRI INDONESIA

Bawang putih impor dari China menguasi pasar dalam negeri. Sebanyak 411,3 ribu ton bawang putih asal negeri tirai bambu dengan nilai US$ 267,7 juta masuk ke tanah air sepanjang tahun 2011 lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, sebanyak 419,1 ribu ton bawang putih impor masuk ke tanah air sepanjang tahun 2011 lalu. Jumlah tersebut senilai dengan US$ 272,8 juta.

Impor bawang putih terbanyak berasal dari China. Pada tahun 2011 lalu, terdapat 411,3 ribu ton bawang putih asal negeri tirai bambu dengan nilai US$ 267,7 juta. Khusus bulan Desember, impor bawang putih asal China ini masuk sebanyak 37,2 ribu ton dengan nilai US$ 20,5 juta.

Negara pengekspor bawang putih kedua terbanyak adalah Taiwan. Meskipun pada bulan Desember, negara ini tidak melakukan ekspor, tetapi total secara keseluruhan Januari hingga Desember, sebanyak 6,1 ribu ton dengan nilai US$ 3,5 juta masuk ke tanah air.

Kemudian, sebanyak 1,4 ribu ton bawang putih asal Malaysia pun masuk ke Indonesia. Jumlah tersebut senilai dengan US$ 1,4 juta. Pada bulan Desember, negara jiran ini memasukkan 98 ton bawang putih dengan nilai US$ 93 ribu.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat bahwa 95% kebutuhan bawang putih nasional dipenuhi oleh impor. Sementara sisanya berasal dari produksi petani dalam negeri.

Hal tersebut di sampaikan oleh Dirjen Holtikultura Hassanudin Ibrahim dalam Konferensi Pers Refleksi Akhir Tahun, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Untuk kelompok sayuran, impor kita itu paling tinggi adalah bawang putih. Kita impor sebesar 360.000 ton per tahun atau sebesar 95% dari total kebutuhan. Untuk produksi dalam negeri kita hanya 5% yaitu 12.000 ton per tahun," jelasnya. [Priscillia Kang / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA