Mantan bintang klub Chicago Bulls itu mengatakan Qiaodan Sports -perusahaan yang terletak di propinsi Fujian- membangun usaha dengan menggunakan nama Jordan dan nomor kausnya tanpa meminta izin.
"Sangat disesalkan, ada perusahaan yang membangun usaha dengan menggunakan nama China saya tanpa izin, dan menggunakan nomor 23 serta berupaya menggunakan nama anak-anak saya," kata Jordan dalam pernyataannya.
"Tuntutan ini bukan karena uang, namun soal prinsip dan melindungi nama saya," tambahnya.
Jordan dikenal sebagai Qiadoan di China dan tidak disebutkan ganti rugi seperti apa yang dituntutnya melalui pengadilan setempat itu.
China sendiri memiliki bintang besar sepak bola Yao Ming yang telah mengundurkan diri.
* Mitra resmi federasi bola basket
Juru bicara perusahaan Qiaodan mengatakan belum menerima rincian tuntutan hukum dari bagian legal perusahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan itu menjadi mitra olimpiade untuk Mongolia, Kazahstan, dan Turkmenistan.
Pada tahun 2010, mereka juga menjadi mitra resmi Federasi Bola Basket Internasional (FIBA).
Bintang basket Amerika, Jeremy Lin, kemungkinan menghadapi masalah yang sama karena seorang perempuan di propinsi Jiangsu telah mendaftarkan namanya dalam karakter China sebagai merek dagang, menurut harian Shanghai.
Lin sendiri tengah mendaftarkan merek dagang di Amerika Serikat dengan nama "Linsanity", isitilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan melejitnya nama bintang basket itu.
Apple juga menghadapi masalah hukum di China. Pengadilan di Shanghai hari Rabu (22/02) memulai sidang yang diajukan perusahaan teknologi Proview Technology yang menggugat Apple karena menggunakan nama iPad.
Proview mengklaim memiliki merek dagang iPad di China sementara Apple mengatakan nama itu telah mereka beli dari perusahaan tersebut. [Zhang Mei Ling / Jakarta]