INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 19 Februari 2013

ETNIS CHINA BERUTANG KE BN KATA SERI NAJIB BLUNDER

Sehari sebelum masyarakat keturunan China merayakan Tahun Baru Imlek bersama, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak di Puchong mengungkit puak China berutang budi kepada koalisi partai berkuasa Barisan Nasional (BN) sejak Malaysia merdeka pada 1957.

Kata Najib, sukses kaum China karena kebijakan-kebijakan BN berhasil menciptakan iklim berusaha yang baik, sehingga kehidupan mereka menjadi jauh lebih baik. BN mengklaim bisa membina suasana harmonis dalam empat tahun terakhir, sehingga Malaysia bisa sukses seperti sekarang.

Tentu ucapan Najib mengundang kontroversi. Golongan China tak terima dibilang berutang budi kepada koalisi BN. Mereka mengaku sukses karena kerja keras. Puak India pun juga memunculkan kritik terhadap Najib.

Bagi BN komentar Najib bisa menjadi blunder merugikan mengingat partai ini juga memiliki pendukung dari partai Malaysian Chinese Association (MCA) dan Partai Malaysian Indian Congress (MIC). Apalagi "pilihan raya umum" atau pemilihan umum Malaysia bakal digelar pada April mendatang.

"Sukses golongan China juga karena pemerintah menciptakan lingkungan yang nyaman bagi etnis China untuk mendapat penghidupan yang baik," ujar Najib seperti dikutip beritamalaysia.com, Senin (18/2). Ia berpidato akhir pekan lalu dalam perayaan Imlek di Puchong, kota di distrik Petaling, negara bagian Selangor.

"Kalau bukan karena sukses para pemimpin BN membina harmoni dan melaksanakan kebijakan yang baik, sekali pun kita bekerja keras dan punya ketrampilan bisnis, kita tak akan meraih sukses," tambah putera bekas Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak.

Najib pada keesokan harinya diundang Komisi Asosiasi Sekolah China di Malaysia (Dong Zong) untuk perayaan bersama Tahun Baru Imlek di distrik Kajang, 21 kilometer ke arah timur Kuala Lumpur. Demi tebar pesona menjelang pemilu, Najib hadir di acara yang juga dihadiri Anwar Ibrahim yang menjadi ketua "pembangkang" alias oposisi Malaysia.

Ketika Najib datang memang disambut tarian barongsai khas China. Namun pengurus Dong Zong Dr Yap Sin Tian tak memberi pidato sambutan dan hanya berkata "Terima kasih atas kehadiran Tun Najib". Hadirin, terutama yang pro-koalisi Pakatan Rakyat (PR) kompak menyambut dengan kata "boo.." ketika nama Najib disebut Yap, walaupun spanduk-spanduk bertuliskan "We Love PM" dibentangkan para hadirin. Najib meninggalkan acara ini pada pukul 10.30, dan Anwar Ibrahim datang setengah jam kemudian.

Berbeda ketika Anwar Ibrahim datang ke gedung di Kajang ini, sontak tepuk tangan hadirin dan teriakan "Reformasi" membahana. Spanduk-spanduk dibubuhi tinta hitam bertuliskan "New" dan "Anwar", menjadi "I Love New PM Anwar" dibentangkan serempak.

Pendukung Anwar yang bernama Jimmy Wong Chee Wai, 31 tahun, berucap: "Anwar patut menjadi perdana menteri kita selepas pemilu, bukan dari BN lagi."

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh University Malaya Centre for Democracy and Election (UMCEDEL) menemukan, mayoritas kelompok beretnis China menjadi "pengundi di atas pagar" alias pemilih gamang (swing voters ) yang tengok kanan-kiri sebelum berketetapan hati.

Dari 1.409 sampel UMCEDEL, tercatat "pengundi di atas pagar" sebanyak 53 persen dari golongan beretnis China, sementara yang beretnis Melayu dan India sebanyak 37 persen.

Sekitar 61 persen "pengundi di atas pagar" beretnis China berpendapat pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang lebih cocok duduk di kursi perdana menteri dibanding 35 yang memilih Najib.

Sementara survei yang dilakukan Merdeka Center mengungkapkan peringkat Najib di kalangan pemilih China naik dari 37 persen pada Mei menjadi 46 persen pada November. Secara keseluruhan peringkat Najib membumbung menjadi 65 persen pada November tahun lalu setelah ia mengumumkan Anggaran Belanja Pemerintah 2013.

Barisan Nasional terpaksa gigit jari pada pemilu 2008 ketika mendapati koalisinya tak mampu mempertahankan dominasi dua pertiga kursi di Parlemen Malaysia.

Siapakah yang bakal dominan pada pemilu Malaysia mendatang, BN atau PR? Tampaknya koalisi PR akan mendulang suara lebih banyak, tapi untuk mengalahkan dominasi koalisi BN tampaknya akan sulit.

Sebab utamanya, rakyat Malaysia sebagian besar sejahtera akibat nina bobok BN. Orang sejahtera tak bakal berteriak, sementara mereka yang lapar pasti berteriak. Perkataan Najib ada betulnya, tapi korupsi di kalangan BN masih merajalela. [David Ong / Kualalumpur]

* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA