Teman baik Teresa Teng, Brigitte Lin Chingsia (aktris top Hong Kong pada 1980-1990-an) dalam kata pengantar "Suara Emas - Teresa Teng nan Abadi" mengungkapkan tentang kenangan proses perkenalan mereka. Dalm bait terakhir dia menulis, "Kepergiannya yang tiba-tiba, membuat saya kehilangan. Saya merasa persahabatan kami tidak seharusnya berakhir begitu saja. Selama bertahun-tahun ini, dia sering muncul dalam mimpi saya. Di dalam mimpi dia tampak seperti nyata, perempuan yang penuh misteri. Yang mengherankan adalah di dalam mimpi, dunia mengganggapnya telah pergi ke surga, hanya saya seorang yang mengetahui bahwa dia masih berada di antara kita."
Pameran khusus untuk pertama kalinya memublikasi kalung safir, gelang, dan mas kawin lainnya yang disiapkan oleh orangtuanya untuk Teresa. Terakhir, pameran dengan menggunakan teknologi 3D, menampilkan Teresa yang mengenakan baju cheongsam kupu berwarna ungu pucat tengah membawakan lagu "Kapan Dikau datang lagi", mereproduksi atraksi sang superstar yang nampak seolah Teresa benar-benar hadir secara nyata, sehingga penonton dapat melihat kembali sosoknya yang cantik.
Wakil presiden Legislatif Hung Shiu-chu dalam pidatonya mengatakan bahwa sejak kecil Teresa telah belajar bernyanyi, dan dalam banyak kesempatan dia berjalan dengan sangat kesepian di berbagai negara dunia, berkali-kali dia tampak seperti orang yang sangat kesepian, dan dia bekerja sangat keras dalam melatih dirinya sendiri. mengenai pameran khusus "Mengejar Mimpi", interpretasi Hung Shiu-chu ialah Teresa Teng yang selama hidupnya senantiasa mengejar mimpi. Keteguhannya dalam mengejar mimpi, langkah demi langkah, menciptakan gaya yang unik, dan patriotisme yang tak tertandingi.
Kita dapat melihat di catatannya sewaktu menjalani wajib militer, "Teresa sang patriot", meskipun selama hidupnya tidak pernah menginjakkan kaki Daratan Tiongkok, namun suara emasnya telah melampaui batas usia, batas-batas nasional, etnis, geografis, dan politis.
Hung Shiu-chu mengatakan, pada 2009 dia ingat survei web di Daratan Tiongkok tentang orang yang berpengaruh dalam hal budaya bagi Tiongkok modern adalah Teresa Teng. Ini menunjukkan bahwa aspek budaya dari musik Teresa memiliki daya penetrasi, daya pengaruh, dan benar-benar tak tertandingi. Teresa Teng suaranya seolah-olah tetap abadi, meskipun dia telah meninggalkan kita, tetapi tampaknya tidak pernah pergi, sikapnya terhadap negara dan masyarakat senantiasa membuat orang terkagum.
Teresa pada 8 Mei 1995 meninggal dunia dengan mendadak di Chiang Mai, Thailand. Keinginannya yang belum terkabul adalah menginjakkan kaki di Daratan Tiongkok dan menggelar konser besar di Lapangan Tiananmen, Beijing, yang batal karena pembantaian siswa dalam insiden Lapangan Tiananmen oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), sehingga selama hidupnya dia belum pernah ke Tiongkok, Teresa pernah berkata: "Hari dimana saya kembali ke Daratan Tiongkok, ialah hari Tiga Prinsip San Min Zhu Ie berhasil mempersatukan Tiongkok." Semangat Teresa Teng yang terang-terangan anti-komunis sungguh sangat mengagumkan. [Louis Koh / Beijing]
* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *
