Bahkan, sejumlah media China mengabarkan, Kamis (21/2/2013), warga sejumlah desa di China Tengah yang diam-diam mendirikan kembali kompleks pemakaman, dipaksa untuk menghancurkannya kembali.
Tahun lalu, masyarakat Provinsi Henan terpicu kemarahannya setelah pemerintah China menghancurkan dua juta makam. Pada perayaan Tahun Baru China yang baru lalu, rakyat mendirikan kembali ratusan ribu makam yang sudah dihancurkan itu.
Dalam budaya China, menghormati leluhur menjadi bagian hidup yang tak bisa dihilangkan begitu saja. Warga China bahkan memiliki perayaan tahunan yang ditujukan untuk merawat makam leluhur.
Namun, menurut harian pemerintah Provinsi Henan, masyarakat salah memahami kebijakan baru terkait pemakaman ini. Warga, menurut harian Henan Daily, yakin pemerintah tak akan menghancurkan makam untuk kedua kalinya.
"Penggusuran makam sedang berlangsung sejak 14 Februari dan hampir selesai," demikian tulis harian itu.
Harian itu menambahkan pemerintah akan menjatuhkan denda bagi warga yang tidak menghancurkan makam yang mereka bangun kembali.
Pemerintah China mendorong warga untuk melakukan kremasi kerabatnya yang meninggal dunia, karena semakin berkurangnya lahan pemakaman. Namun, di pedesaan warga tetap membangun makam sesuai dengan keyakinan tradisional China. [Miao Miao / Beijing]
* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *